Assalamualaikum Wr. Wb.

bergabunglah dengan kami untuk saling berbagi ilmu sehingga kita menjadi lebih tahu dari sebelumnya..

Cari Blog Ini

Kamis, 09 September 2010

Renungan

KETIKA TUHAN BERKEHENDAK MEMBERI TANDA AKAN KEBESARANNYA (MENGAJAK KEMBALI KE JALAN PENUH CAHAYA)

Ketika Hidup mulai berawal ketika kita terlahir di dunia, tugas dan amanat sebagai makhluk Tuhan dan Manusia sosial mulai menanti kita. Hidup bukan sekedar menarik nafas setiap detik, tetapi lebih ditekankan pada apa yang telah kitasumbangkan setiap detiknya. Mulai dari untuk diri sendiri dan juga orang lain memberikan sesuatu yang bisa membuat hidup jadi lebih baik. Baik bukan karena materi dan penghargaan tetapi baik karena itu menjadi yang berarti bagi kitasemua, karenanya kita selalu tenang, tentram, bahagia dan selalu SURVIVE, "Life Not Be A Live But Live Is Life".

Dunia menjadi cukup luas apabila kita selalu menjalin rasa persaudaraan dimana kita selalu berada, tetapi dunia akan menjadi sempit apabila kita selalu menebar musuh dimana kita berada. Bukan sekedar menghargai dan menghormati dengan menunduk dan berucap, tetapi lebih ditekankan untuk selalu berbagi dan tanggap akan segala yang terjadi disekitarnya. Berbagi dan tanggap akan kejadian akan memberikan suatu titik tolak untuk selalu merasa hidup berkeluarga dan berbagi rasa akan suka dan duka.

Kawan dengan mendengar segala yang terjadi disekitar kita mungkin kita akan selalu ingat pada Zat yang selalu melihat dan menjaga kita yaitu Sang Khalik Tuhan YME. Kejadian demi kejadian telah mengukir di persada Bumi, bukan sebagai suatu ukiran yang patut dibanggakan tetapi patut untuk diresapi akan makna dari setiap ukiran ini. Ini apakah sekedar ukiran biasa ataukah memiliki arti tersendiri yang patut untuk direnungkan. Coba kau katakan pada kawan disampingmu apakah mereka tahu akan arti ukiran itu, ataukah mereka hanya mampu meneteskan setiap tetes air dari tubuhnya, atau mereka mampu mengartikan artinya dengan merasa telah datang suatu tanda dari suatu harapan untuk kembali kepada sang pencipta dengan bertafakur memohon ampun akan segala kefakiran diri dan kekhilafan yang telah diperbuat.

Kawan dari semua runtutan kata ini taukah engkau ukiran apa yang ku maksud? Ukiran membuat dirimu berhenti sejenak dengan segala fikiran, merasakan setiap detak jantung tiap detiknya, henti sejenak untuk sekedar mengenal arti kehidupan. Jika engkau tahu katakanlah pada kawan disebelahmu, kabarkan pada mereka tentang cerita dunia ini. Cerita dunia yang bukan hanya ada di luar tubuh tetapi lebih tertancap pada lubuk hati setiap insan ber-Tuhan. Setiap insan yang selalu membasahi lisan dengan nama Tuhan, insan yang selalu mengucap syukur dengan hati dan tangannya, insan yang selalu sadar akan segala noda diri akan lumuran dosa, insan yang selalu merasa kecil di depan Tuhan. Kesadaran akan sebuah ukiran yang mulai membekas dan menoreh disetiap jengkal langkah kaki dan mata memandang, ukiran yang membuat tiap insan berucap "Allahu akbar, Laillahaillah"
Ukiran ini adalah goresan tangan Sang Maha Kuasa untuk mengingatkan kita akan semua kesalahan kita, seakan mengatakan kepada kita semua untuk segera kembali pada Cahaya Kebenaran, Cahaya yang mampu memberikan suatu penerangan pada setiap insan agar mereka tidak mengalami suatu kegelapan disetiap langkahnya.

Untuk Mengenang Kembali Peringatan Tuhan YME yang Membuat kita Sadar Untuk Segera Kembali :
1. 24 Desember 2004 : Tsunami di Banda Aceh, Sumatra_Indonesia, Filiphina dan Negara2 di Asia
2. 01 Januari 2006 : Longsor dan Banjir di Panti, Jember,Jawa Timur dan Tarumanegara, Jawa Barat
3. 27 Mei 2006 : Gempa Bumi di Jogyakarta dan Jawa Tengah, Indonesia
4. 17 Juli 2006 : Gempa dan Tsunami di Pengandaran,Ciamis,Jawa Barat dan Jawa Tengah
5. Semburan lumpur panas di Sidoarjo, Jawa Timur

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

berkomentarlah yang bijak...